ANALISIS NOVEL BEKISAR MERAH
ANALISIS NOVEL BEKISAR MERAH
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar..........................................................................................................
i
Daftar Isi..................................................................................................................
ii
BAB
I......................................................................................................................
1
PENDAHULUAN.....................................................................................................
1
1. Latar
belakang....................................................................................................
1
2. Rumusan Masalah...........................................................................................
1
3. Tujuan
...............................................................................................................
1
BAB II ....................................................................................................................
2
PEMBAHASAN.......................................................................................................
2
1. Unsur Instrinsik ..................................................................................................
2
2. Unsur
Ekstrinsik...................................................................................................
4
Kelebihan dan kekurangan
...............................................................................
5
Sinopsis
Novel...................................................................................................
6
Biografi
pengarang............................................................................................
8
Penutup....................................................................................................................
9
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................
10
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Novel bekisar merah menceritakan tetang kehidupan seorang
perempuan yang dikhianati suaminya, ia pergi ke Jakarta tetapi karena
kecantikannya nya si pemilik warung yang ia tumpangi selama di Jakarta ingin
menjualnya pada Bu Lanting untuk di jadikan istri orang kaya sehingga mereka
mendapat imbalan yang mereka inginkan. Dewasa ini sudah banyak bermunculan
novel-novel remaja. Disini kami ingin menampilkan karya sastra lama dengan
kekhasan bahasa yang digunakan dengan gaya bahasa puistisnya seorang Ahmad
Tohari. Tidak seperti novel remaja pada umumnya yang menceritakan tentang
kehidupan percintaan remaja, novel ini menceritakan tentang kehidupan
sehari-hari yang dirasa lebih alamiah dan tidak monoton, sehingga tidak
membosankan untuk dibaca oleh semua kalangan.
2. Rumusan masalah
Masalah yang diangkat pada novel ini adalah tentang sulitnya
kehidupan seorang penyadap kelapa bernama Darsah yang memiliki seorang istri
bernama Lasi yang kecantikannya sangat terkenal di desanya. Masalah ini dimulai
ketika Darsa pulang dengan dipapah kedua temannya akibat terjatuh dari pohon
kelapa. Novel ini bercerita pada kehidupan sehari-hari seorang penyadap kelapa
yang kesulitan ekonomi mendera mereka dan tentang kehidupan Lasi di kota
Jakarta.
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui unsur
instrinsik dan ekstrinsik yang terdapat pada novel bekisar merah karya Ahmad
Tohari
2. Untuk mendapatkan
informasi yang ada di dalam novel yaitu kehidupan seorang penyadap air nira
kelapa dan kehidupan penyimpangan sosial di Jakarta
BAB II
PEMBAHASAN
1. Unsur Instrinsik Novel
Bekisar Merah
1.Alur dalam novel tersebut yaitu alur maju
2. latar terbagi atas tiga yaitu:
1. Latar Suasana
1. Gelisah saat darsah harus menunggu hujan reda untuk
menderes air nira
2. Semangat : ketika darsah tahu hujan telah reda
3. Sedih: saat lasi tahu Darsah jatuh dan di tolong
oleh mukri
4. Kebimbangan: karena tidak ada biaya untuk mengobati
darsah di rumah sakit
5. Sedih: ketika Lasi di ejek teman-temannya di katakan
lasipang si Lasi anak jepang
6. Gelisah: ketika bersama Handarbeni ketika ia minta
persetujuan Lasi untuk menikah dengannya.
7. senang: mengetahui kanjat mencintai nya
8.sedih: darsah sedih ketika ia meratapi nasibnya di
tingggal Lasi dan sumber mata pencahariannya harus ditumbang.
9. senang: ketika Kanjat menikah dengan Lasi
2. Latar tempat: rumah lasi dan
darsah, kebun pohon kelapa, karangsoga, di sawah, rumah eyang Mus, rumah sakit
tempat darsah dirawat, Jakarta, kalirong (sungai kecil di karangsogo ), warung
Bu Koneng, Rumah Bu Lintang, Rumah Handarbeni, ruang kerja Handarbeni, rumah
paman Ngalwi di Sulawesi Tengah (paman Kanjat), Bermalam di hotel Surabaya
3. Latar waktu: Malam hari, 1961,
pagi hari, magrib, bulan puasa
4. Tokoh dan penokohan:
1.Lasi: seorang yang cantik istri dari Darsah dan kemudian
menikah dengan Handarbeni, sabar mengurus suaminya
2. Darsah: suami Lasi yang mencintai Lasi tapi karena ingin
membalas Bu Bunek ia menjadi berkhianat pada Lasi. Seorang pekerja keras
3. Kanjat: pria yang cerdas yang mencintai Lasi
4. Mukri orang yang yang membantu
darsah ketika ia jatuh dan membantu darsah menderes nira ketika darsah sakit,
pekerja keras ia tetap menyelesaikan pekerjaannya walau pun hari telah malam
5.Wiryaji: ibu Lasi sayang kepada lasi dan memikirkan
kehidupan Lasi
6.Eyang mus: seorang yang taat beribadah dan seorang
bijaksana ini terbukti banyak orang yang meminta nasehatnya diantaranya wiryaji
dan darsah, suka memainkan gambang tunggal.
7.Pak Tir: seorang toke pengumpul gula, seorang yang sangat
kaya di karangsoga
8.Dokter darsah: dokter yang masih muda dan memberi saran
untuk membawa darsah ke rumah sakit besar.
9.Bunek: seorang dukun beranak yang dapat menurut membantu
menyembuhkan penyakit yang diderita darsah
10.Sipah: anak bunek yang dinikahi oleh darsah dan penyebab
kehancuran rumah tangga lasi dan darsah
11.Mas pardi: supir pengangkut gula ke jakarta dan menolong
Lasi ia berniat tidak membiarkan Lasi tinggal di warung bu kuneng tapi Lasi
ingin tinggal
12.Sapon: teman pardi
13. Bu koneng: pemilik warung, wanita mucikari yang baik pad
aLasi tetapi memanfaatkan kecantikan lasi dengan menjual lasi dengan Bu Lanting
dengan imbalan cincin berlian
14. Bu Lanting: seorang yang baik dimata Lasi tetapi ia
ingin menjual Lasi
15. Handarbeni: seorang yang menikah karena nafsu ingin
memiliki wanita yang kecantikannnya seperti gadis jepang
16. Pak Talab: Orang yang sombong di Karangsoga
17. Pak Bambung: teman B u Lanting yang menyukai Lasi dan
ingin mendapatkan balasan dengan memberikan kalung dan ingin menikahi Lasi.
4.Sudut pandang: sebagai orang ketiga yang berada
diluar cerita
5.Amanat
1. Kesetiaan pada istri
walaupun untuk membalas budi seharusnya ia tidak berkhianat
2. Harus berjuang dalam
menjalani hidup dan jangan pernah menyerah
6. gaya bahasa: Bahasa indonesia yang terdapat beberapa
menggunakan bahasa jawa
7. Tema: Kehidupan yang memanfaatkan orang lain untuk
kepentingan diri sendiri/menjual diri
2. Unsur Ekstrinsik Novel
1. Nilai ekonomi: keadaan
ekonomi para penderes nira kelapa di karangsago yang sanagt miskin, dan ketika
bu Kenong ingin menukarkan Lasi pada Bu Lintang dengan cincin berlian, begitu
juga pada saat Bu Lintang meminta imbalan pada Pak Handarbeni untuk memberinya
mobil beru milik pak Handarbeni.
Dilihat dari karakter setiap tokoh
Misalnya Pak Tir: Seorang yang kaya raya di desa Karangsoga
Darsah: seorang penderes nira kelapa yang miskin
Handarbeni: seorang yang kaya raya di Jakarta
2. Nilai humanistik:
mukri yang tulus menolong darsah saat terjatuh dan menolong mengggambil hasil
nira ketika darsah sakit
3. Nilai sosial:
kehidupan kota yang hinggar binggar oleh hiburan kota yang menyebabkan penyimpangan
sosial.
Dilihat dari cerita di dalam novel yaitu kehidupan Lasi yang
berubah dari ia masih di desa dengan ia di Jakarta. Ia menjadi orang kaya yang
strata kehidupannya lebih baik dengan menikah pada Pak Handarbeni.
4. Nilai budaya: bagaimana
kehidupan di desa dengan kehidupan di Jakarta. Di Karangsago pada umumnya
masyarakat masih memegang teguh adat istiadat yang berlaku di desa tersebut
misalnya pada saat Mukri menolong Darsah yang jatuh dari pohon kelapa saat
mengambil hasil air nira dengan menyiramkan air seni ke seluruh tubuh
Darsah, dan ketika mengobati Darsah dengan memijat perut Darsah yang di lakukan
oleh Bunek.
5. Nilai Agama: di dalam
novel terdapat niali-nilai agama terlihat ketika Darsah menumpahkan segala
kesusahannya kembali kepada sang khalik dengan sembahyang diatas batu dipinggir
sungai karena masalahnya harus menikahi Sipah (anak Bunek) dan ditinggal pergi
oleh Lasi istrinya
Kelebihan dan kekurangan Novel
1.Kelebihan Novel
a. Novel memberikan
nilai-nilai ektrinsik yaitu nilai sosial, nilai budaya, nilai ekonomi, nilai
agama yang memberikan ajaran pada pembaca
b. Novel memberikan
informasi tentang kehidupan masyarakat penyadap air nira kelapa dan kehidupan
kota yang sangat berbanding terbalik dengan kehidupan yang ada di desa
Karangsoga dan itu memang ada di dalam kehidupan kita jarak strata kehidupan
orang desa yang miskin serba kekurangan dan orang kaya di kota yang
bermewah-mewah dan punya jabatan yang tinggi.
c. Nilai kesetiaaan
seorang istri merawat suaminya yang sakit yang menggugah pembaca.
3. Kekurangan novel
a. Akhir dari
cerita novel ini masih menggantung, tidak jelas akhirnya
b. Di dalam novel
terdapat banyak kata-kaya yang berasal dari bahasa daerah Jawa yang tida semua pembaca
dapat mengerti, terdapat kata-kata kasar yang terlalu vulgar misalnya kata
lemah pucuk penyakit si Darsah
Sinopsis Bekisar Merah
Di Desa Karangsoga, Darsa bekerja sebagai penyadap nira
kelapa. Ia memiliki seorang istri yang sangat cantik bernama Lasiyah, anak mbok
Wisyaji. Pak Wisyaji sendiri adalah paman darsa. Setiap hari Lasi membantu
suaminya mencari kayu baker dan mengolah nira menjadi gula. Kehidupan penduduk
karangsoga yang mayoritas penyadap nira sangatlah miskin. Sebab harga satu kilo
gula selalu lebih rendah dari sekilo beras. Kebanyakan penyadap nira itu
menjual gula mereka ke Pak Tir seorang tengkulak gula yang kaya di desa
Karangsoga.
Suatu hari Darsa terjatuh dari pohon kelapa. Ia dibawa ke
rumah sakit. Tetapi karena berdah syaraf dan tak mampu membiayai, Darsa dirawat
di rumah. Ternyata ia terkena gangguan pada syaraf kandung kemih sehingga Darsa
ngompol terus dan impotent. Darsa dirawat oleh Bunek seorang dukun bayi
sekaligus tukang pijat. Beberapa bulan dirawat oleh Bunek, Darsa mengalami
kemajuan bahkan bias sembuh. Akan tetapi Darsa di jebak oleh Bunek dengan
menyuruhnya membuktikan kejantanannya kepada anak bungsu Bunek, Sipah yang
pincang. Bunek tak ingin anak bungsunya itu menjadi perawan tua, sedangkan
Darsa sendiri merasa “rikuh” menolak permintaan Bunek yang telah
menyembuhkannya.
Peristiwaini adalah awal kehancuran rumah tangga Darsa. Lasi minggat ke Jakarta
dengan memaksa Pardi, supir truk Pak Tir yang biasa menganttar gula ke Jakarta.
Di Jakarta, Lasi dititipkan diwarung Bu Koneng. Ternyata Bu Koneng menjual Lasi
kepada Bu Lanting secara halus. Di ruamah Bu Lanting, Lasi dimanjakan. Bu
lanting bermaksud menjual Lasi kepada Handarbeni seorang overste purnawirawan
yang sedang mencari “bekisar” untuk dijadikan gundik. Istilah bekisar
dinisbatkan pada Lasi yang ternyata seorang turunan Jepang. Memang ayah Lasi
adalah seorang tentara Jepang yang tertarik dengan mbok Wiryaji muda. Tetapi si
Jepang itu pergi semasa Lasi belum lahir dan dikabarkan tewas. Waktu kecil Lasi
memang sering diolok-olok teman-temannya dengan sebutan Lasi-pang atau Lasi
anak jepang, kecuali Kanjat anak Pak Tir. Walaupun umur kanjat lebih muda dari
lasi, tetapi ia selalu ingin melindungi Lasi . ketika diperlihatkan foto Lasi
yang berpakaian kimono, Handarbeni sangat tertarik. Katanya mirip artis Jepang
Haruko Wanibuchi yang sangat digandruginya.
Lasi tak bias menolak tawaran Bu lanting untuk menjadikan
dirinya sebagai gundik Handarbeni karena ia merasa “kepotangan budi”. Dengan
terpaksa dan seperti main-main kawin-kawinan seperti ketika ia masih kecil
dulu. Dan Lasi mencintai Kanjat setelah sekian lama mereka berpisah dan bertemu
dengan nya ketika ia ingin menjemput Lasi pulang ke kampungnya saat itu ia
sedang menunggu tamu Bu Lanting yaitu pak Handarbeni ia akhirnya menikah dengan
Pak Handarbeni selama 2 tahun dan setelah itu ada seorang teman Bu Lanting yang
suka kepadanya yaitu Pak Bambung tetapi ia menolak dan pulang ke kampungnya. Di
Karangsoga ia menikah dengan Kanjat di saksiakan kerabat dekat orang tua dan
Eyang Mus.
Biografi Ahmad Tohari
Ahmad Tohari dilahirkan di desa Tinggarjaya, Kecamatan
Jatilawang, Banyumas tanggal 13 Juni 1948. Pendidikan formalnya hanya sampai
SMAN II Purwokerto. Namun demikian beberapa fakultas seperti ekonomi, sospol,
dan kedokteran pernah dijelajahinya. Semuanya tak ada yang ditekuninya. Ahmad
Tohari tidak pernah melepaskan diri dari pengalaman hidup kedesaannya yang
mewarnai seluruh karya sastranya. Dulu, seperti ditunjukkan Ahmad Tohari (47),
penulis yang pernah menghasilkan novel Ronggeng Dukuh Paruk, hutan menyala
menjadi korban kebakaran akibat pertikaian politik yang menyusup sampai ke
desa-desa pada masa sebelum 1965. Lewat trilogi Ronggeng Dukuh Paruk (dua
yang lainnya Lintang Kemukus Dinihari dan Jentera Bianglala), ia telah
mengangkat kehidupan berikut cara pandang orang-orang dari lingkungan dekatnya
ke pelataran sastra Indonesia. Sesuai tahun-tahun penerbitannya.
Karya Ahmad Tohari adalah
· Kubah
(novel, 1980),
· Ronggeng
Dukuh Paruk (novel, 1982)
· Lintang
Kemukus Dinihari (novel, 1984),
· Jentera
Bianglala (novel, 1985),
· Di
Kaki Bukit Cibalak (novel, 1989),
· Senyum
Karyamin (kumpulan cerpen, 1990),
· Lingkar
Tanah Lingkar Air (novel, 1993),
· Bekisar
Merah (novel, 1993),
· Mas
Mantri Gugat (kumpulan kolom, 1994).
Karya-karya Ahmad Tohari telah diterbitkan dalam bahasa
Jepang, Cina, Belanda dan Jerman. Edisi bahasa Inggrisnya sedang disiapkan
penerbitannya
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dalam novel bekisar merah ini perjuangan seseorang dalam
menjalani kehidupannya yang jelas tergambar pada nasib tokoh. Kehidupan yang
dominan di dalam novel yaitu kehidupan Lasi dari kehidupan ia ketika
diperolok-olokan temannya karena mirip jepang, kehidupan pernikahannya selama
tiga tahun dengan Darsah sang penyadap air nira kelapa hancur karena
perselingkuhan Darsah dengan Sipah untuk membalas budi Bunek, dan kehidupan
Lasi ketika di Jakarta di Warung Bu Kuneng dan kemudian ia tinggal di warung Bu
Lintang dan menikah dengan Handarbeni ia berjumpa dengan Kanjat lalu setelah
itu menikah.
Novel mengandung unsur ekstrinsik nilai-nilai sosial,
budaya, ekonomi dan agama yang dapat diambil hikmahnya oleh pembaca.
Saran
1. Kami mengharapkan agar
cerita ini mempunyai akhir yang jelas karena ceritanya agak menggantung kami
tidak mengetahui alasannya apakah untuk membuat pembaca penasaran atau yang
lainnya.
2. Kami mengharapkan
adanya perbaikan kata-kata yang sulit dimengerti agar pembaca dapat lebih
mengerti jalan ceritanya.
DAFTAR PUSTAKA
Tohari, Ahmad. 2011. Bekisar Merah . Jakarta:
Gramedia
Posting Komentar untuk "ANALISIS NOVEL BEKISAR MERAH"