Makalah Lingkungan Hidup
MAKALAH PENDIDIKAN LINGKUNGAN
HIDUP
TENTANG MASALAH LINGKUNGAN DI
DAERAH MASING-MASING
![]() |
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup
Oleh
Arif
Nugroho
2601413083
Rombel
PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA JAWA
FAKULTAS
BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2014
Desa Jubug yang berada di
Temanggung merupakan tanah kelahiran saya yang terletak di kaki Gunung Sumbing.
Kondisi di desa yang saya tinggali itu termasuk cukup baik, dengan kondisi
tanah yang subur, masih terdapat hutan dibeberapa tempat, dekat dengan sungai
yang masih jernih airnya dan perekonomiannya termasuk menengah.
Masalah yang terdapat di desa ini
adalah sampah yang dibuang di tepian sungai sehingga membuat sungai menyempit
dan membuat tanah dibeberapa titik menjadi kurang subur dan penuh dengan sampah
plastik yang sulit diuraikan.
Dapatkah
anda menjelaskan tentang pengertian sungai ?
Kenapa daerah kita menjadi tercemar?
Apa yang mengakibatkan kerusakan lingkungan ?
Bagaimanakah cara kita menanggulangi masalah pencemaran lingkungan ?
Kenapa daerah kita menjadi tercemar?
Apa yang mengakibatkan kerusakan lingkungan ?
Bagaimanakah cara kita menanggulangi masalah pencemaran lingkungan ?
Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca pada umumnya
dan sebagai bahan pembelajaran serta pengajaran bagi penulis pada
khusunya yang berkaitan dengan pendidikan mengenai lingkungan
hidup.
Permasalahan yang ada disekitar kita, memaksa kita untuk mampu menyelesaikannya dengan baik. Makalah ini bisa dijadikan sebagai referensi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut karena penulis juga menjelaskan kejadian-kejadian kongkrit yang ada di negara kita.
Permasalahan yang ada disekitar kita, memaksa kita untuk mampu menyelesaikannya dengan baik. Makalah ini bisa dijadikan sebagai referensi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut karena penulis juga menjelaskan kejadian-kejadian kongkrit yang ada di negara kita.
Lingkungan alam merupakan lingkungan
yang telah ada dan merupakan ciptaan Tuhan tanpa adanya campur tangan ulah
manusia atau terbentuk sudah ada secara alami. Pada dasarnya, lingkungan yang
alami ini dibagi menjadi dua yaitu lingkungan daratan dan perairan.
Sungai adalah aliran
air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber)
menuju hilir (muara).
Ada juga sungai yang
terletak di bawah tanah, disebut sebagai "underground river".
Misalnya sungai bawah tanah di Gua Hang Soon Dong di Vietnam, sungai bawah
tanah di Yucatan (Meksiko), sungai bawah tanah di Gua Pindul (Filipina).Pada
beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah
sebelum menemukan badan air lainnya.
Melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi
air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak
sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama.
Aliran air biasanya berbatasan dengan saluran
dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Pengujung sungai di mana
sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.Sungai merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari
presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di
beberapa negara tertentu juga berasal dari lelehan es/salju. Selain air, sungai
juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Kemanfaatan terbesar
sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk
dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran
sungai (DAS).
Sungai dapat didefinisikan
sebagai saluran di permukaan bumi yang terbentuk secara alamiah yang melalui
saluran itu air dari darat menglir ke laut.
Di dalam Bahasa Indonesia, kita hanya mengenal satu kata “sungai”. Sedang di dalam Bahasa Inggris dikenal kata “stream” dan “river”. Kata “stream” dipergunakan untuk menyebutkan sungai kecil, sedang “river” untuk menyebutkan sungai besar.
B. Kegunaan Sungai
Berikut ini adalah kegunaan / manfaat perairan darat bagi manusia yang ada di sekitarnya :
2. Sebagai sarana transportasi
3. Tempat rekreasi atau hobi
4. Tempat budidaya ikan, udang, kepiting, dll
5. Sumber air minum makhluk hidup
6. Bahan baku industri
7. Sumber air pertanian, peternakan dan perikanan
8. Sebagai tempat olahraga
9. Untuk mandi dan cuci
10. Tempat pembuangan limbah ramah lingkungan
11. Tempat riset penelitian dan eksplorasi
12. Bahan balajar siswa sekolah dan mahasiswa
Di dalam Bahasa Indonesia, kita hanya mengenal satu kata “sungai”. Sedang di dalam Bahasa Inggris dikenal kata “stream” dan “river”. Kata “stream” dipergunakan untuk menyebutkan sungai kecil, sedang “river” untuk menyebutkan sungai besar.
B. Kegunaan Sungai
Berikut ini adalah kegunaan / manfaat perairan darat bagi manusia yang ada di sekitarnya :
1. Sumber energi pembangkit listrik
2. Sebagai sarana transportasi
3. Tempat rekreasi atau hobi
4. Tempat budidaya ikan, udang, kepiting, dll
5. Sumber air minum makhluk hidup
6. Bahan baku industri
7. Sumber air pertanian, peternakan dan perikanan
8. Sebagai tempat olahraga
9. Untuk mandi dan cuci
10. Tempat pembuangan limbah ramah lingkungan
11. Tempat riset penelitian dan eksplorasi
12. Bahan balajar siswa sekolah dan mahasiswa
Beberapa penyebab pencemaran di sungai yang berada
di daerah saya, yaitu kurang pedulinya masyarakat terhadap arti kebersihan
lingkungan, menganggap membuang sampah di sungai merupakan hal yang wajar
karena kebanyakan orang juga membuang sampah di sungai, tidak tersedianya
sarana untuk menempatkan sampah atau tempat pembuangan sampah, dan kurangnya
kepedulian pemerintah terhadap lingkungan dengan bukti tidak memberikan sarana
untuk membuang sampah sang semestinya.
Bahan Pencemar Air
Sungai
Pada dasarnya bahan
pencemar air dikelompokan menjadi :
a) Sampah yang
dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah yang
mengandung senyawa organik, misalnya sampah industri makanan, sampah industri
gula tebu, sampah rumah tangga (sisa-sisa makanan), kotoran manusia dan
kotoran hewan, serta tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.
b) Bahan buangan
padat, yang dimaksud bahan buangan padat adalah adalah bahan buangan yang
berbentuk padat, baik yang kasar atau yang halus, misalnya sampah. Buangan
tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan,
pengendapan ataupun pembentukan koloidal.
c) Bahan
pencemar penyebab terjadinya penyakit, yaitu bahan pencemar yang
mengandung virus dan bakteri misal bakteri coli yang dapat
menyebabkan penyakit saluran pencernaan (disentri, kolera, diare, tyfus) atau
penyakit kulit
d) Bahan
pencemar senyawa anorganik/mineral, Bahan buangan anorganik sukar
didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya adalah logam.
Indikator Pencemaran
Air Sungai
Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya
perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan menjadi :
a.
Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan
tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya
perubahan warna, bau dan rasa,
b.
Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan
zat kimia yang terlarut dan perubahan pH,
c. Pengamatan
secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan
mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri pathogen.
Penyebab
Terjadinya Pencemaran Sungai
Pencemaran air sungai dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu pencemaran sungai
yang disebabkan oleh alam dan pencemaran sungai yang disebabkan oleh ulah
manusia. Pencemaran sungai yang disebabkan oleh alam antara lain akibat desposisi
asam, kebakaran hutan, meletusnya gunung berapi, serta endapan hasil
erosi. Sementara pencemaran sungai yang disebabkan oleh ulah manusia terbagi
menjadi beberapa sumber pencemaran, antara lain limbah industri, limbah
pemukiman, limbah pertanian, limbah rumah sakit, dan limbah pertambangan.
Pencemaran
Sungai yang Disebabkan oleh Alam
a) Desposisi
Asam, Kelebihan zat asam pada sungai akan mengakibatkan
sedikitnya spesies yang bertahan. Jenis plankton dan invertebrata merupakan
mahkluk yang paling pertama mati akibat pengaruh pengasaman.
Kebakaran
Hutan, Kebakaran hutan memang tidak secara signifikan menyebabkan
perubahan kualitas air di sungai, namun kebakaran hutan bisa menyebabkan
terganggunya ekosistemmakhkluk hidup yang ada di sungai yang disebabkan
faktor asap.
Pencemaran
Sungai yang Disebabkan oleh Ulah Manusia
a) Limbah
Industri, Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya
pencemaran air sungai. Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu
bahan berbahaya dan beracun. Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1, “limbah B3
adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga
membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk
lainnya.”. Karakteristik limbah B3 adalah korosif/ menyebabkan karat,
mudah terbakar dan meledak, bersifat toksik/ beracun dan menyebabkan infeksi/
penyakit.
b) Limbah
Pertambangan, Limbah pertambangan seperti batubara biasanya tercemar asam
sulfat dan senyawa besi, yang dapat mengalir ke luar daerah
pertambangan. Air yang mengandung kedua senyawa ini dapat berubah menjadi
asam
Dampak
Pencemaran Sungai
Pencemaran sungai dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat
meracuni air minum. Pencemaran sungai menjadi penyebab ketidakseimbangan
ekosistem sungai, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dsb.
Di badan
air, seperti sungai dan danau, nitrogen dan fosfat dari kegiatan
pertanian telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali yang disebut
eutrofikasi (eutrofication). Ledakan pertumbuhan tersebut menyebabkan oksigen
yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi
berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisinya menyedot lebih
banyak oksigen. Akibatnya ikan akan mati dan aktivitas bakteri akan menurun.
Dampak pencemaran air
pada umumnya dibagi dalam 3 kategori (KLH, 2004), antara lain dampak terhadap
kehidupan biota ait, kualitas air, dan kesehatan.
1) Dampak
Terhadap Kehidupan Biota Air
Banyaknya zat
pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut
dalam air tersebut. Sehingga akan mengakibatkan kehidupan dalam air yang
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu
kematian dapat pula disebabkan adanya zat beracun yang juga menyebabkan
kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air.
2) Dampak
Terhadap Kualitas Air
Pencemaran sungai
dapat menyebabkan penurunan kualitas air. Sungai yang belum tercemar memiliki
air yang jernih, pH netral, tidak berbau dan bisa diminum lansung. Di pedesaan
pada umumnya masyarakat mempergunakan sungai tersebut untuk mandi, tetapi pada
masa sekarang sudah jarang dijumpai fenomena tersebut
3) Dampak
Terhadap Kesehatan
Pencemaran sungai
dapat menjadi media hidup suatu vektor penyakit. Ada beberapa penyakit
yang masuk dalam katagori water-borne diseases, atau penyakit-penyakit
yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di daerah-daerah
Itulah beberapa penyebab terjadinya
pencemaran di sungai yang sangat umum di Indonesia dan khususnya di daerah saya
ini.
Penyebab kerusakan lingkungan
khususnya sungai ada beberapa yang sering kita dapati, yaitu akibat penebangan
hutan secara liyar sehingga banyak ranting-ranting yang hanyut dan menghambat
aliran sungai, membuang sampah di sungai yang kerap dilakukan oleh masyarakat
khususnya Indonesia sehingga sungai menjadi keruh dan banyak terdapat sampah
plastik yang akan mengganggu kelancaran aliran sungai, dan pembuangan limbah
pabrik yang diolah dengan tidak sempurna dibuang di sungai sehingga merusak
kualitas air sehingga akan mematikan beberapa populasi yang ada di lingkungan
sungai, dan lain sebagainya.
Kita sebagai mahasiswa bisa mengupayakan
beberapa kegiatan yang bisa mencegah terjadinya pencemaran lingkungan khususnya
lingkungan sungai. Langkah awal yang kita ambil adalah kesadaran pada diri kita
sendiri akan arti pentingnya kebersihan dan menjaga lingkungan agar tetap
bersih. Kemudian kita bisa mengajak beberapa orang untuk menyerukan beberapa
nilai yang kita perjuangkan itu khususnya tentang pencegahan dan penanggulangan
pencemaran lingkungan khususnya lingkungan sungai. Kemudian kita mengajak seluruh lapisan
masyarakat yang terindikasi untuk melakukan tindakan perusakan lingkungan itu
untuk kembali mengerti dan melakukan tindakan-tindakan yang kontinyu dalam
pengembalian kualitas lingkungan menjadi indah dan terjaga.
Dan tidak lipa peran pemerintah
yang sangat penting yaitu memberikan penyuluhan diberbagai wilayah tentang arti
lingkungan hidup yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Kemudian
disediakanya tempat untuk pembuangan sampah yang semestinya tanpa merusak
lingkungan.
Pencegahan Pencemaran
Sungai
Berikut ini adalah beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran sungai :
1.
Penggunaan detergen secukupnya,
2. Tidak
mebuang sampah ke sungai
3.
Penggunaan pupuk dan pestisida secukupnya,
4.
Setiap industri atau pabrik menyediakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah
(IPAL),
5. Reboisasi
6.
Pengomposan sampah organik,
7.
Pendaurulangan sampah anorganik.
Penanggulangan
Pencemaran Air Sungai
Pengendalian/penanggulangan
pencemaran air di Indonesia telah diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82
tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air. Secara
umum hal ini meliputi pencemaran air baik oleh instansi ataupun non-instansi.
Salah satu upaya serius yang telah dilakukan Pemerintah dalam pengendalian
pencemaran air adalah melalui Program Kali Bersih (PROKASIH). Program ini
merupakan upaya untuk menurunkan beban limbah cair khususnya yang berasal dari
kegiatan usaha skala menengah dan besar, serta dilakukan secara bertahap untuk
mengendalikan beban pencemaran dari sumber-sumber lainnya. Program ini
juga berusaha untuk menata pemukiman di bantaran sungai dengan melibatkan
masyarakat setempat (KLH, 2004).
Pada prinsipnya ada 2
(dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan
secara non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan secara
non-teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara
menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan
mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak
terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan
gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan,
misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan
perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber pada
perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah
proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi
pencemaran.
A. Kesimpulan
1. Pencemaran air
sungai adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya
kedalam air sungai sehingga menyebabkan turunnya kualitas air sungai yang
terganggu ditandai dengan perubahan bau yang menyengat, rasa, dan warna yang
keruh.
2. Bahan
pencemaran sungai dapat dikelompokkan menjadi sampah, bahan buangan padat,
bahan pencemar penyebab penyakit, bahan pencemar senyawa anorganik/mineral,
bahan pencemar oganik, bahan pencemar zat radioaktif, bahan pencemar
endapan/sedimen, bahan pencemar berupa kondisi.
3. Secara umum
penyebab pencemaran sungai dikelompokkan menjadi limbah industri, limbah
pemukiman, limbah pertanian, limbah pertambangan, dan limbah rumah sakit.
4. Pencegahan
pencemaran sungai antara lain tidak membuang sampah penggunaan detergen
secukupnya, penggunaan pupuk dan pestisida secukupnya, setiap
industri atau pabrik menyediakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah
(IPAL), reboisasi, pengomposan sampah organik, dan pendaurulangan
sampah anorganik.
5. Penanggulangan
pencemaran sungai antara lain melakukan pengelolaan sampah seperti melakukan
pengomposan sampah organik dan mendaur ulang sampah anorganik dan limbah
industri. Selain itu kita bisa melakukan program kali bersih (PROKASIH) untuk
menanggulangi sungai-sungai yang tercemar.
Kesadaran
akan pentingnya memelihara kelestarian sungai sangat penting. Melakukan segala
pencegahan dan penanggulangan tidak akan berjalan apabila tidak adanya
kesadaran masyarakat akan pentingnya sungai. Untuk itu marilah kita jaga dan
lestarikan sungai kita dari hal terkecil seperti tidak membuang sampah ke
sungai. Dengan begitu kita ikut membantu pemerintah untuk menanggulangi
sungai-sungai kita yang tercemar. Melestarikan alam adalah kewajiban kita
sebagai pelajar dan generasi penerus.
Harper
(1986). Hospital waste disposal system. United States Patent : 4,619,409
http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
http://www.dephut.go.id/INFORMASI/SETJEN/PUSSTAN/info_5_1_0604/isi_4.htm
http://onlinebuku.com/2009/01/20/pengolahan-limbah-plastik-dengan-metode-daur-ulang-recycle/
Posting Komentar untuk "Makalah Lingkungan Hidup"